Cinta Kasih Erotis

Erotis adalah satu dari sekian banyak jenis cinta kasih. Cinta kasih erotis adalah cinta kepada lawan jenis. Hal ini lebih cenderung kearah jatuh cinta dan kemesraan.  Dengan adanya rasa jatuh cinta akan menuju pada cinta kasih erotis. Cinta kasih erotis ini tidak sdapat disamakan dengan jenis cinta kasih lain, sebab dalam hal ini terdapat suatu ekslusifitas. Cinta kasih erotis ini tidak hanya dimiliki oleh kaum muda tapi juga sepasang suami istri.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain. Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat. Melainkan merupakan suatu putusan, suatu penilaian, suatu perjanjian.

Belas Kasihan

Pengertian Belas kasih (composian) adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .

Cara-cara menumpahkan belas kasihan :
Misalnya dengan membagi kasih kepadayatim piatu, panti jompo, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya. Caranya pun bermacam-macam bisa secara material atau dengan bantuan-bantuan pengajaran (bagi anak-anak yang tidak mampu sekolah), pengabdian (merawat orang-orang lansia) dan sebagainya.

Pemujaan

Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur, memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada. seperti  pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaan bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.
Pemujaan terhadap Tuhan terdiri dari berbagai macam cara sesuai dengan agamanya. Namun pemujaan juga bisa terjadi antara lawan jenis. Rasa kagum terhadap pasangan kita sehingga kita selalu membangga – banggakannya, mengutamakannya, dan membelanya. Hal ini sering terjadi khususnya pemujaan terhadap lawan jenis.

Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan sangat berhubungan dengan cinta kasih, sebab ini adalah hasil nyata dari cinta kasih. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.  Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Rasa kemesraan ini tidak hanya dimiliki oleh sepasang suami istri, namun semua orang bisa mempunyai rasa kemesraan.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja : terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas. Dimana remaja mempunyai kemesraan dengan lawan jenisnya.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga : terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan.
  • Kemesraan Manusia Usia Lanjut : Kemesraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya.biasanya kemesraan dalam usia ini lebih kepada menghabiskan waktu bersama-sama.

PUISI TENTANG KEMESRAAN

KEMESRAAN

Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.

Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.

Kemesraan ...
kutulis puisi ini.
Kupersembahkan padamu.
Walau tak indah syair puisiku.
Inilah gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan lupakan aku.

Akankah tercipta kembali.
Kemesraan kita ...
Kebersamaan kita ...
Hari seindah dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta hatiku.

oleh: Ressa Elia

Kasih Sayang

Kasih sayang adalah suatu kasih  atau rasa belas kasihan yang tanpa pamrih. Kita akan berusaha menolong sesorang yang kita kasihi dengan ikhlas. Itulah kelebihan dari rasa kasih sayang.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Jika kita membicarakan rasa cinta kasih dari orang tua terhadap anaknya pasti tidak ada akhirnya. Bayangkan saja sejak kita dilahirkan kedua orang tua sudah memberikan cinta kasih yang terbaik kepada kita dan hingga saat ini. Sehingga ada sebutan bahwa kasih orang tua tak terhingga sepanjang masa.
Macam-macam Cinta Kasih dari Orang Tua
  1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orangtua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saya, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak takut, tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2.  Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
    Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.
    3.  Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
      Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunyanya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
      4.    Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
        Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

        CONTOH KASIH SAYANG
        Kasih sayang pada orang lain terutama orang-orang yang kita cintai tidak harus besar, tidak harus dengan membelikan mereka barang-barang mewah. Sebetulnya cukup dengan perhatian-perhatian kecil dalam kehidupan sehari-hari seperti mengucapkan "Selamat Pagi, semoga harimu menyenangkan", bertanya "Apa kamu sudah makan?", "Selamat malam, bagaimana harimu tadi?" hal-hal kecil seperti itu yang justru membekas pada hati tiap-tiap orang yang kita kasihi.
        Tuhan Yesus sendiri sebagai contoh dari kasih itu sendiri mengajarkan kita untuk mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Tuhan Yesus juga mengajarkan untuk mengasihi musuh kita. Kenapa kita harus mengasihi orang yang kita anggap musuh? Jawabannya adalah bahwa Tuhan Yesus sendiri telah mengasihi kita orang yang berdosa. Kita adalah orang berdosa. Kita tidak lebih benar dari musuh kita. Kita dan orang yang kita anggap adalam musuh adalah sama-sama orang berdosa, dan sudah ditebus oleh Tuhan Yesus sehingga kita bisa merasakan kasih-Nya, dan muzizat-Nya yang luar biasa.
        Tuhan Yesus memiliki satu perumpamaan tentang orang samaria yang baik hati. Ceritanya bermula dengan seorang Yahudi yang sedang berpergian ke luar kota dengan keledainya. Di tengah jalan ia dirampok oleh beberapa orang penyamun. Orang Yahudi itu habis dipukuli dan hartanya semua diambil. Ia tergeletak di pinggir jalan dengan tidak berdaya. 
        Tidak berapa lama kemudian datang seorang ahli taurat dari Yerusalem, dan melihat orang itu di pinggir jalan. Ia berfikir "Orang itu pasti telah berdosa, dan dihukum oleh Tuhan atas dosa-dosanya. Lebih baik aku tidak menyentuhnya agar aku tidak tertular dosanya". Ahli taurat itu pun pergi begitu saja, meninggalkan orang yang terluka itu di pinggir jalan. Lalu datang orang Lewi, yaitu orang dari suku yang terpandang berjalan lewat jalan itu juga. Ia melihat orang yang habis dipukuli di pinggir jalan itu dan berjalan cepat-cepat, pura-pura tidak melihat orang itu. Kemudian datanglah seorang Samaria melewati jalan itu. Orang Samaria adalah bangsa kafir bagi orang Israel. Orang Samaria itu melihat orang yang terluka di pinggir jalan itu lalu membalut luka-lukanya, menaikkan dia keatas keledai tunggangannya kemudian membawanya ke penginapan terdekat.
        Sesampainya di penginapan, orang Samaria itu menyerahkan orang terluka itu kepada sang pemilik penginapan untuk dirawat disana, ia juga memberikan 2 dinar kepada pemilik penginapan dan berkata bahwa apabila keperluan orang sakit itu dibelanjakan lebih dari apa yang ia berikan, maka ia akan kembali lagi dan mengganti uang sang pemilik penginapan tersebut. Setelah itu orang Samaria itupun pergi melanjutkan perjalanannya.
        Dari contoh Kasih itu dapat dismpulkan bahwa Kasih Sayang tidak mengenal ras, jenis kelamin, suku, musuh ataupun saudara, orang asing ataupun kenalan, dan lainnya.
        Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk senantiasa mengasihi sesama kita tidak peduli dari mana asal mereka, latar belakang kehidupan, kekayaan, status, atau apapun. Ia ingin kita mengasihi. Sama seperti Bapa di sorga yang telah mengasihi kita sampai sekarang ini sehingga kita masih bisa ada disini, masih berdiri, dan masih sehat. Semua itu adalah Kasih karunia dan campur tangan Tuhan Yesus dan bukan karena kuat hebat kita sendiri.
        Jadi marilah kita mengasihi sesama kita seperti Tuhan Yesus yang telah mengasihi kita sedemikian besar. Tuhan Yesus memberkati selalu! 

        Cinta Menurut Ajaran Agama

        BERBAGAI BENTUK CINTA
        Bentuk – bentuk cinta :
        Dalam agama Kristen terdapat  beberapa bentuk cinta, yaitu :
        a)    cinta eros : cinta terhadap lawan jenis, lebih ke asmara. Cinta berahi.
        b)    cinta filia : cinta tulus kepada teman. Tidak bermaksud mencari keuntungan.
        c)     cinta agape : cinta tanpa pamrih yang berasal dari Tuhan kepada manusia.
        d)  cinta storge :cinta karena hubungan darah. Sifatntnya mau membantu, ingin melindungi, tulus, dsb.

        Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi

        PENGERTIAN PUISI 

        Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.

        (http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/23/pengertian-macam-macam-dan-contoh-puisi-503626.html)

        Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

        1. Figura bahasa
        2. Kata – kata yang bermakna ganda.
        3. Kata – kata berjiwa.
        4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
        Alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai
        berikut :
        1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
        2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
        3. Puisi dan keinsyafan social


        Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu  Budaya Dasar  adalah sebagai berikut:

        1.                  Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia;
                    Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan” .Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
        2.                  Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
                    Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
        3.                  Puisi dan keinsyafan sosial.
                   
                Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
                    o   Penderitaan atas ketidakadilan;
                    o   Perjuangan untuk kekuasaan;
                    o   Konflik dengan sesamanya;
                    o   Pemberontakan kepada hukum Tuhan.

                Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasihyang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.

        Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi

        A.    PENGERTIAN PROSA FIKSI
                      Istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya fiksi,prosa cerita, prosa narasi, narasi, atau cerita berplot. Pengertian prosa fiksi tersebut adalah kisaham atau cerita yang diemban oleh pelaku- pelaku tertentu dengan pemeran latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjadi suatu cerita.

        B. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
                    Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra ( prosa fiksi ) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
        1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
        Dalam nilai ini pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri kejadian yang dikisahkan. Pembaca juga dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal tempat-tempat atau tokoh yang diceritakan.
            2. Prosa fiksi memberikan informasi
        Dalam nilai ini kita mendapatkan informasi yang tidak ada di ensiklopedi, kita dapat belajar sesuatu yang lebih dari sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
             3. Prosa Fiksi memberikan warisan kultural
        Dalam nilai ini prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
            4. Posa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
        Dalam nilai ini lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sehari-hari.
        KARYA SASTRA
        KESUSASTRAAN; berasal dari bahasa sansekerta yaitu susastra yang berarti indah. Jenis karya sastra dapat dibagi menjadi tiga; puisi, prosa dan drama.
        PUISI : Salah satu jenis karya sastra yang memiliki unsur sajak, bait, baris dan tipografi.
        CONTOH PROSA
        Fabel
        Angkaro dan Tunturana
        Dua kor kepiting, Angkaro dan Tuturana, bersahabat karib. Mereka tinggal bersama di pinggir laut, di balik bebatuan. Mereka bersembunyi karena takut pada orang-orang yang mencari ikan dan kepiting. Apabila laut pasang, mereka bermain tanpa takut akan ditangkap manusia.
        Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
        ” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
        ”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
        ”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
        ” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
        ”Baiklah.”kata Angkaro.
        Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung Tuturana  dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
        ”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
        Tuturana bercermin pada di air laut yang jernih.
        “Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
        “Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
        ”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
        Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
        ”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
        ”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
        Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
        Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.

        Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa

        Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
        Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi  seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari.

        Jenis-jenis Prosa
        Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis:
        • Prosa naratif
        • Prosa deskriptif
        • Prosa eksposisi
        • Prosa argumentatif
        Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa yaitu:
        1. Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara.
        2. Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca.
        3. Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita.
        4. Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan watak pelaku.
        5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri.
        6. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku.
        7. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku.
        8. Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa.
        9. Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa
        Prosa juga dibagi dalam dua bagian yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat sedangkan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
        A.    Prosa Lama
        Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sastra indonesia mulai ada. Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah :
        1)      Hikayat
        Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh : Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
        2)      Sejarah
        Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh : Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
        3)      Kisah
        Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
        4)      Dongeng
        Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut :
        a)      Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
        b)      Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
        c)      Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh : Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
        d)     Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
        e)      Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh : Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Bhagawagita, dan lain-lain.
        f)       Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor.
        5)      Cerita Berbingkai
        Cerita berbingkai, adalah cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh : Seribu Satu Malam
        B.     Prosa baru
        Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
        1)      Roman
        Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
        a)      Roman transendensi, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
        b)      Roman sosial adalah roman yang memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
        c)      Roman sejarah yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
        d)     Roman psikologis yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
        e)      Roman detektif merupakan roman yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
        2)      Novel
        Novel berasal dari Italia. yaitu novella yang berarti ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
        3)      Cerpen
        Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
        4)      Riwayat
        Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
        5)      Kritik
        Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
        6)      Resensi
        Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
        7)      Esai
        Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.

        Pendekatan Kesusastraan

        A. Pengertian sastra


        Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk..Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa) yang berarti baik atau indah, yakni baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susastra diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya.

         Rene Welleck dan Austin Warren, memberi defenisi bahasa dalam tiga hal :
        1. Segala sesuatu yang tertulis
        2. Segala sesuatu yang tertulis dan yang menjadi buku terkenal, baik dari segi isi maupun bentuk kesusastraannya
        3. Sebagai karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya dominan dan bermediumkan bahasa.

        B. PENGERTIAN SENI

        Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. 
        Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona

        C. HUBUNGAN ANTARA SASTRA , SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
        Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
        Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :

        1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .

        2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .

        3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .

        Followers

        About Me

        Blog contents © DSMK 2010. Blogger Theme by NymFont.